Kamis, 21 Agustus 2008

Konversi Kayu Log terhadap Kayu Gergajian

Seringkali ketika kita berbicara tentang volume kayu, kita harus menyamakan dulu 'bahasa' yang digunakan. Apakah volume tersebut untuk kayu gergajian atau kayu log. Mengapa? karena volume 100 m3 log bukan berarti 100 m3 kayu gergajian, namun bisa berarti 50, 60 atau 70 m3 kayu gergajian. Perbedaan tersebut pun ditentukan oleh metode penggergajian, bentuk penampang kayu log dan ukuran gergajian yang diinginkan.Istilah yang sering digunakan ada bermacam-macam yaitu recovery, rendemen, waste dan lain sebagainya. Pada intinya semua istilah dan perhitungan tersebut untuk menghitung berapa m3 log yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap meter kubik kayu gergajian?

Volume Log
Volume log yang dihitung berdasarkan perkalian luas penampangnya terhadap panjang log ketika dibelah menjadi beberapa lembar papan atau balok, total volume log tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian dari yang terbesar adalah balok, lalu serpihan kayu dan serbuk gergaji.

Rumus volume kayu log: 3,14 x (luas penampang) x (panjang log)

Contoh:

Diameter (Ø) sebuah log kayu adalah 40cm (0,40 mtr) dengan panjang 2,5 meter.
Volume logs = 3,14 x (0,20 cm x 0,20 m) x 2,5 mtr
Volume logs = 3,14 x 0,040 x 2,5 mtr = 0,314 m3

Logs tersebut dibelah menjadi beberapa batang kayu balok sehingga menghasilkan 11 batang kayu yang efektif bisa dipakai sebagai bahan baku furniture (lihat gambar) dengan rincian sebagai berikut:



18 x 3,5 x 250 cm (7 batang) = 0,110 m3
20 x 4 x 250 cm (1 batang) = 0.02 m3
30 x 4 x 250 cm (1 batang) = 0,03 m3
12 x 4 x 250 cm (2 batang) = 0,024 m3

Total Volume kayu gergajian =0,184 m3

Dari hasil perhitungan di atas anda bisa melihat bahwa hanya 0,184 m³ yang menjadi kayu gergajian sehingga kalau kita konversikan menjadi:
volume kayu gergajian : vol kayu logs, yaitu:

0,184 : 0,314 = 0,585 = 58,5 %

Berarti dari 100% volume kayu log, hanya 58,5% yang menjadi kayu gergajian. Sisanya sebesar 41,5% telah menjadi serpihan kayu dan serbuk gergaji. Prosentase ini tidaklah nilai yang mutlak karena akan bisa berubah lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dari berbagai faktor misalnya jenis kayu, bentuk penampang kayu dan metode penggergajian.

Sumber : www.tentangkayu.com

Tidak ada komentar: